Seorang pria 30 tahunan akhir tengah asyik memilih-milih Durian Monthong di sebuah supermarket. Beberapa kali dengan khusyuk ia mencicipi potongan durian yang diberikan penjaga counter buah.
Istrinya lalu menghampiri, “Awas stroke,” celetuknya singkat sambil berlalu menuju bagian ikan.
“Huh,” Si Suami berusaha cuek agar konsentrasinya tetap terpusat di lidahnya. Memang harus diakui, hasil medical check-up terakhirnya perlu diwaspadai. Kadar kolesterol darahnya melejit di atas 250 mg/dL.
“Tapi kan sebenarnya durian mengandung banyak serat,” batinnya. “Durian sama sekali tidak mengandung kolesterol, hanya memang kandungan gula dan lemaknya cukup tinggi.”
Setelah mendapat satu buah yang rasa dan teksturnya benar-benar pas, ia berniat beranjak. Namun...
“Ah, mumpung lagi musim dan lagi ada di sini, sekalian beli untuk persediaan satu bulan aja deh..” pikirnya. Lalu kembali, dia terlarut dalam aktivitas bergoyang lidah menyeleksi buah kegemarannya itu.
Sang istri yang kebetulan lewat lagi untuk memenuhi daftar belanja kembali menegur, “Awas stroke.”
Si Suami bergeming, “Mama berisik deh,” katanya dalam hati. Tanpa terasa 20 menit berlalu dan ia sudah mengantongi cukup banyak durian.
Selesai membayar, nampak ia bersungut-sungut memeriksa struk belanjanya sambil mengamati isi troli mereka.
“Perasaan barang belanjaan kita gak terlalu banyak, Mam, tapi kok habisnya lewat sejuta sih?“
“Loh Papa, dari tadi kan Mama sudah ingetin: awas struk, awas struk, tapi tetep aja Papa borong tuh duren.“
“Owalaah, kiarin tadi Mama ngingetin Papa tentang stroke...“
Catatan:
Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam (Edisi III) Jilid Pertama di bagian Hiperlipidemia (oleh Prof. Slamet Suyono) disebutkan bahwa buah durian (di sana tertulis ’duren’) digolongkan sebagai makanan yang harus dibatasi konsumsinya oleh penderita hiperlipidemia. Artinya, bagi orang yang kadar kolesterol dan/atau trigliserida darahnya normal, manfaat durian (yang mengandung banyak serat dan vitamin itu) dapat dinikmati dengan lebih ’bebas’. Bagi yang di atas normal? Aku saranin sih stop ngemil duren dulu...
Thanks buat my lovely wife yang udah mengizinkan buku kuliahnya kujarah dan kubolak-balik.
Istrinya lalu menghampiri, “Awas stroke,” celetuknya singkat sambil berlalu menuju bagian ikan.
“Huh,” Si Suami berusaha cuek agar konsentrasinya tetap terpusat di lidahnya. Memang harus diakui, hasil medical check-up terakhirnya perlu diwaspadai. Kadar kolesterol darahnya melejit di atas 250 mg/dL.
“Tapi kan sebenarnya durian mengandung banyak serat,” batinnya. “Durian sama sekali tidak mengandung kolesterol, hanya memang kandungan gula dan lemaknya cukup tinggi.”
Setelah mendapat satu buah yang rasa dan teksturnya benar-benar pas, ia berniat beranjak. Namun...
“Ah, mumpung lagi musim dan lagi ada di sini, sekalian beli untuk persediaan satu bulan aja deh..” pikirnya. Lalu kembali, dia terlarut dalam aktivitas bergoyang lidah menyeleksi buah kegemarannya itu.
Sang istri yang kebetulan lewat lagi untuk memenuhi daftar belanja kembali menegur, “Awas stroke.”
Si Suami bergeming, “Mama berisik deh,” katanya dalam hati. Tanpa terasa 20 menit berlalu dan ia sudah mengantongi cukup banyak durian.
Selesai membayar, nampak ia bersungut-sungut memeriksa struk belanjanya sambil mengamati isi troli mereka.
“Perasaan barang belanjaan kita gak terlalu banyak, Mam, tapi kok habisnya lewat sejuta sih?“
“Loh Papa, dari tadi kan Mama sudah ingetin: awas struk, awas struk, tapi tetep aja Papa borong tuh duren.“
“Owalaah, kiarin tadi Mama ngingetin Papa tentang stroke...“
Catatan:
Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam (Edisi III) Jilid Pertama di bagian Hiperlipidemia (oleh Prof. Slamet Suyono) disebutkan bahwa buah durian (di sana tertulis ’duren’) digolongkan sebagai makanan yang harus dibatasi konsumsinya oleh penderita hiperlipidemia. Artinya, bagi orang yang kadar kolesterol dan/atau trigliserida darahnya normal, manfaat durian (yang mengandung banyak serat dan vitamin itu) dapat dinikmati dengan lebih ’bebas’. Bagi yang di atas normal? Aku saranin sih stop ngemil duren dulu...
Thanks buat my lovely wife yang udah mengizinkan buku kuliahnya kujarah dan kubolak-balik.
3 comments:
wakakakakakakaka
takshare yo bond,hihihi
Monggo di-share kalo mmg dirasa layak.
Post a Comment