"Karena ketiadaan 'biaya', X terpaksa bekerja sebagai bla bla bla..."
"Mau gimana lagi, saya terpaksa. Habis nggak ada 'biaya'..."
dan seterusnya.
Cukup sering aku mendengar itu dari TV. Kalimat yang kedua jelas diucapkan 'orang awam', tapi yang pertama sering kali muncul dari si pembawa berita. Ia mewakili suatu entitas jurnalistik yang notabene 'diharapkan keahliannya' berbahasa Indonesia.
Bukankah biaya itu sesuatu yang harus dibayar, bukan sesuatu yang digunakan untuk membayar? Bukankah yang benar sebaliknya: X terpaksa bekerja sebagai bla bla bla karena banyaknya biaya yang harus ditanggung, bukan karena tidak adanya biaya?
Atau selama ini aku yang salah memahami arti 'biaya'? Anybody has a KBBI around here?
"Mau gimana lagi, saya terpaksa. Habis nggak ada 'biaya'..."
dan seterusnya.
Cukup sering aku mendengar itu dari TV. Kalimat yang kedua jelas diucapkan 'orang awam', tapi yang pertama sering kali muncul dari si pembawa berita. Ia mewakili suatu entitas jurnalistik yang notabene 'diharapkan keahliannya' berbahasa Indonesia.
Bukankah biaya itu sesuatu yang harus dibayar, bukan sesuatu yang digunakan untuk membayar? Bukankah yang benar sebaliknya: X terpaksa bekerja sebagai bla bla bla karena banyaknya biaya yang harus ditanggung, bukan karena tidak adanya biaya?
Atau selama ini aku yang salah memahami arti 'biaya'? Anybody has a KBBI around here?
1 comment:
biayanya dah jadi barang kale.. atau dah dimakan ma dia.. :)
Post a Comment